Menuju Piala Dunia 2018
Trofi Piala Dunia tengah dibawa mengelilingi 10 negara di
Afrika, satu di antaranya Nigeria. Trofi tersebut mampir di Lagos, Nigeria,
pada Jumat (9/3/2018), Kehadiran trofi tersebut melecut harapan tim-tim Afrika
menjelang Piala Dunia 2018. Namun, seberapa besar kah tim asal Afrika menjuarai
Piala Dunia 2018?
"Itu semua meliputi semua
hal, tim-tim siap secara fisik dan mental. Kesejahteraan mereka harus dijaga
suipaya bisa turun ke lapangan dan memenangi pertandingan, kata fan sepak bola
asal Nigeria, Edward Adewunmi, seperti dilansir BBC, Ketika kami
mendapatkan poin stabilitas dan semua direncanakan dengan layak, maka mungkin
kami bisa melihat tim asal Afrika menjuarai Piala Dunia. Saya rasa ini
menyentuh trofi adalah jarak terdekat kami dengan trofi. Saya tak yakin ada
negara di Afrika yang bisa juara di Rusia," imbuh Adewunmi.
Super Eagles, julukan Nigeria,
akan mencatatkan penampilan keenam di Piala Dunia. Mereka menjejak babak 16
besar pada 1994, 1998, dan 2014, tapi tersingkir di penyisihan grup pada 2002
dan 2010, juga Mantan pemain timnas Nigeria, Femi Opabunmi, berharap
kehadiran trofi tersebut memompa semangat para pemain menjelang Piala Dunia
2018 di Rusia.
"Melihat trofi tersebut di
sini adalah motivasi besar untuk meyakini bahwa secepatnya Nigeria dapat memenanginya,
Senegal kuat, Nigeria bagus, dan Mesir juga dapat mengejutkan dunia. Kami punya
skuat muda dan kadang ini bukan soal pengalaman, tapi teknik dan kekuatan yang
membawa menuju kesuksesan," imbuh Opabunmi, mengenai kans Nigeria pada Piala Dunia 2018.” ujar Opabunmi.
Sepp Blatter sebelumnya menyetujui
kehadiran teknologi garis gawang di Piala Dunia 2014, namun ia tidak setuju
jika VAR diuji untuk Piala Dunia tahun ini, Mantan presiden FIFA Sepp Blatter
menentang penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di Piala Dunia 2018.
Menurutnya, teknologi baru itu tidak seharusnya diuji coba di event
terakbar sepakbola dunia tersebut.
Sebelum ini, kepala komersial FIFA bernama
Philippe Le Floc’h membuka kemungkinan untuk memakai VAR di Piala Dunia musim
panas mendatang yang akan digelar di Rusia, VAR sendiri akhir-akhir ini kerap menjadi perdebatan
karena banyak pihak yang merasa dirugikan. Selain membuat wasit mengambil
keputusan dalam waktu yang lama, banyak suporter menilai kehadiran VAR justru
menghilangkan keseruan dari pertandingan itu sendiri.
Adapun Blatter, 81 tahun, sebelumnya menjadi orang yang menyetujui penggunaan teknologi garis gawang di Piala Dunia 2014 di Brasil, namun ia meminta pihak-pihak yang berwenang untuk berhati-hati terhadap VAR dengan menyebut Piala Dunia “tidak bisa dijadikan bahan eksperimen untuk perubahan mendasar semacam itu”.
VAR kini sudah mulai dipakai di
berbagai liga di Eropa termasuk Inggris, yang tengah menjajal teknologi baru
tersebut untuk piala domestik namun belum menerapkannya untuk Liga Primer, FIFA
juga tengah berunding dengan sejumlah perusahaan teknologi untuk mewujudkan VAR
di Piala Dunia.
Di musim ini, VAR sudah diuji coba
di sejumlah negara besar seperti Italia, Jerman dan Inggris, bahkan Thailand
yang menjadi tetangga dekat Indonesia sudah menggunakannya.
“Pastinya VAR akan terjadi. Itu
adalah teknologi yang bagus untuk dimiliki di sepakbola karena itu juga bisa
memberi keadilan,” demikian Le Floc’h dikutip dari Sky Sports News.
0 comments:
Posting Komentar